ASIAN GAMES 2010

Keberhasilan Indonesia mendapatkan satu medali emas, perak dan perunggu, membuat Kontingen Merah Putih naik dua peringkat dari sebelumnya.

Seperti dilaporkan situs resmi Asian Games 2010, Jumat (19/11/2010) hingga pukul 17.00 WIB, saat ini Indonesia berhasil mengumpulkan 2 emas, 4 perak dan 9 perunggu, yang membuat Tim Merah Putih menempati peringkat 12 klasemen sebelumnya.

Torehan ini lebih baik dari Kamis (18/11/2010) kemarin, dimana Tim Indonesia hanya mampu menempati peringkat 14 klasemen sementara. Tapi, Kontingen Merah Putih masih kalah dari Malaysia yang ada di peringkat 10 klasemen.

Hari ini, Indonesia mendapatkan satu medali emas dan perak dari cabang perahu naga nomor 500 meter putra dan putri. Sementara itu, medali perunggu diraih dari cabor sepaktakraw setelah tim putri kalah dari tim China di babak semifinal.

Dilain pihak, China terus mempertegas sebagai peringkat teratas klasemen Asian Games 2010. Tuan rumah berhasil mengumpulkan 121 medali emas, 50 perak dan 52 perunggu dengan total medali 224.

GUANGZHOU – Indonesia mendapatkan emas kedua di Asian Games 2010. Cabang olahraga Perahu Naga putra kembali menyumbangkan emas untuk kontingen Merah Putih.

Dalam pertandingan final yang berlangsung di Danau Zengcheng, Jumat (19/11/2010) pagi WIB, Indonesia yang turun di nomor 500 meter putra, berhasil membawa pulang medali emas setelah mengalahkan dua pesaing Iran dan Macau.

Merah Putih mendapatkan medali emas setelah mencatat waktu tercepat 1 menit dan 45.897 detik. Kontingen Indonesia berhasil mengalahkan Iran yang hanya mencatat 1 menit dan 49.119 detik serta Macau.

Sayang langkah tim putra kembali gagal diikuti perahu naga tim putri nomor 500 meter. Srikandi Indonesia harus puas mendapatkan medali perak kedua setelah hanya mampu mencatat waktu 2 menit dan 02.875 detik

Torehan ini masih kalah dibandingkan tim perahu naga tuan rumah. Tim China berhasil mencatat waktu 2 menit dan 00,667 detik. Sementara itu, Prestasi ini kembali mendongkrak posisi Indonesia di klasemen sementara Asian Games.

Tim Garuda berhasil mengumpulkan 2 emas, 4 perak dan delapan perunggu, sehingga berhasil menempati peringkat 12 dari sebelumnya menduduki posisi 14

GUANGZHOU – Indonesia gagal menambah medali emas di Asian Games 2010. Tim sepaktakraw putri harus puas membawa pulang medali perunggu.

Dalam pertandingan di Heizhu Sports Center, Jumat (19/11/2010) siang WIB, perjalanan Tim Sepaktakraw Indonesia harus kandas di babak semifinal, setelah tim putri ditekuk tim tuan rumah China 1-2.

Sebenarnya Indonesia berhasil memberikan perlawanan terhadap tuan rumah. Bahkan, pasukan Srikandi sempat memimpin 2-1 (21-17, 19-21, 15-13) pada game pertama. Sayang, Tim Merah Putih tidak berdaya pada set selanjutnya.

China yang tampil dihadapan fansnya tampil penuh percaya diri. Alhasi, game pertama dan kedua menjadi milik skuad negeri Tirai Bambu. Akhirnya, tim tuan rumah merebut satu tiket ke final, sedangkan Indonesia harus puas membawa satu medali perunggu.

Dengan tambahan ini, maka Indonesia belum mampu memperbaiki klasemen sementara. Tim Merah Putih harus puas menduduki peringkat 12 klasemen dengan total torehan dua medali emas, empat perak dan sembilan perunggu.

GUANGZHOU – Indonesia mendapatkan emas kedua di Asian Games 2010. Cabang olahraga Perahu Naga putra kembali menyumbangkan emas untuk kontingen Merah Putih.

Dalam pertandingan final yang berlangsung di Danau Zengcheng, Jumat (19/11/2010) pagi WIB, Indonesia yang turun di nomor 500 meter putra, berhasil membawa pulang medali emas setelah mengalahkan dua pesaing Iran dan Macau.

Merah Putih mendapatkan medali emas setelah mencatat waktu tercepat 1 menit dan 45.897 detik. Kontingen Indonesia berhasil mengalahkan Iran yang hanya mencatat 1 menit dan 49.119 detik serta Macau.

Sayang langkah tim putra kembali gagal diikuti perahu naga tim putri nomor 500 meter. Srikandi Indonesia harus puas mendapatkan medali perak kedua setelah hanya mampu mencatat waktu 2 menit dan 02.875 detik

Torehan ini masih kalah dibandingkan tim perahu naga tuan rumah. Tim China berhasil mencatat waktu 2 menit dan 00,667 detik. Sementara itu, Prestasi ini kembali mendongkrak posisi Indonesia di klasemen sementara Asian Games.

Tim Garuda berhasil mengumpulkan 2 emas, 4 perak dan delapan perunggu, sehingga berhasil menempati peringkat 12 dari sebelumnya menduduki posisi 14

GUANGZHOU – Setelah menyabet emas kedua di nomor 500 meter Asian Games, Tim Perahu Naga berambisi menyapu bersih jika mampu memenangkan nomor 250 meter.

Untuk kedua kalinya para pedayung putra Dragon Boat atau Perahu Naga Indonesia meraih emas dalam Asian Games Ke-16/2010 di Zengcheng Lake, Guangzhou, Cina, Jumat. Ke-20 pedayung ini menjadi yang tercepat di nomor 500 meter dengan mencatat waktu satu menit 44,506 detik (1:44.506). Perak diraih Myanmar dengan waktu 1:45.622. Sedangkan perunggu diraih tuan rumah Cina 1:46.480.

Tim putri dragon boat Indonesia kembali harus puas dengan medali perak setelah gagal menjadi yang tercepat pada grandfinal nomor 500 meter. Farida dkk finis di urutan kedua dengan catatan waktu 2:02.875. Medali emas diraih tuan rumah Cina dengan 2:00.667.

Penampilan tim putra perahu naga Indonesia cukup mulus sejak babak awal. Abdul Azis cs tampil prima sejak heat kedua yang langsung memimpin dengan catatan waktu satu menit 45,897 detik (01:45.897). Perahu Naga Indonesia dengan nomor lambung 4 melaju kencang sejak awal dan memimpin pertandingan hingga garis finis. Myanmar dan Cina yang terus menguntit dari start akhirnya menempati peringkat kedua dan ketiga.

Tim ini berpeluang melakukan sapu bersih jika mampu memenangkan nomor 250 meter, Sabtu (20/11/2010).

"Kans untuk meraih medali emas berikutnya sangat terbuka, catatan waktu mereka di 250 meter pertama bagus. Mohon doa dari semuanya," kata manajer tim Perahu Naga Indonesia, Djamaludin.

Tim Dragon Boat Indonesia pun memang menargetkan pasukannya melakukan sapu bersih di nomor putra, termasuk berharap menyabet emas di di bagian putri, meski masih berada di bayang-bayang Cina.

Pada cabang taekwondo, Indonesia gagal menambah perolehan medali setelah dua atletnya di kelas 62 kg putri dan 68 kg putra gagal dalam perempatfinal di Guangdong Gymnasium, Guangzhou.

Di kelas 62 kg putri, Ririn Agustina gagal menembus semifinal setelah dikalahkan atlet Thailand Premwhaew Dhunyanu dengan skor telak 11-0. Padahal, Ririn diuntungkan mendapat bye pada babak pertama. Namun, dia tak mampu memanfaatkan kondisi kebugarannya yang lebih fresh. Sedangkan di kelas 68 kg putra, Macho Hungan Macho kalah pada babak pertama dari Jang See Woo.

Sebelumnya taekwondo menyumbang perunggu dari atlet yang turun di kelas 62 kg putri, Fransisca Valentina.

Dari bulutangkis, di Tianhe Stadium dua kali juara bertahan Taufik Hidayat tersingkir. Taufik, juara pada 2002 dan 2006, dikalahkan Park Sung-Hwan, peringkat 11 dunia.

Park memimpin terlebih dulu melawan Taufik, peringkat tiga dunia, dan tidak pernah tertinggal untuk memenangi pertemuan kesembilan mereka 15-21, 21-16-21.

Pebulutangkis Korsel itu tersungkur di lapangan saat meraih kemenangan, memukulkan kepalan tangannya ke lantai dalam posisi bersujud.

“Saya tidak merasakan apa-apa sekarang," kata Hidayat, mantan juara Olimpiade. "Saya tidak merasa enak dan bermain buruk. Saya tidak ingin mencari alasan, mengapa saya kalah, kalah ya kalah," jelasnya.

“Biasanya, kalau saya kalah, namun bermain bagus saya bisa menerimanya, Yang jelas, kini saya bermain buruk. Park lebih baik.”

Selain di perahu naga, peluang emas untuk Indonesia masih terbuka di Selancar Angin nomor Mistral putra. Setelah memainkan Sembilan race, I Gusti Made Oka Sulaksana berada di urutan pertama lomba yang berlangsung di Shanwei Water Sport Center.

Mengenai peluangnya tersebut Oke berharap menjadi kenyataan. “Peselancar Cina (Yao Fuwen) dan Hongkong (Chan King Yin) adalah pesaing yang adalah teman baik saya dan mereka sangat tangguh. Namun, saat ini saya hanya peduli dengan apa yang mungkin saya lakukan. Saya punya rencana sendiri. Saya senang enjoy dalam lomba ini,” tandasnya, yang menjadikan arena ini yang terakhir di Asian Games.

Saat menyaksikan pertandingan boling, mantan Ketua Umum KONI Wismoyo Arismunandar menyatakan di karate dan atletik Indonesia juga berpeluang meraih emas. Khusus atletik dari Triyaningsih yang akan turun di nomor marathon (42,195 km). “Triyaningsih punya peluang menjadi juara di nomor itu,” kata Wismoyo.

Kejutan dari Triyaningsih memang patut ditunggu sebagaimana yang pernah dilakukan Supriati Sutono di nomor 5.000 meter pada Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand; Ketika itu, Supriati tidak diunggulkan sama sekali dan ternyata mampu membawa harus nama Indonesia di kancah Asia.

Pada cabang tenis, duet putri Yayuk Basuki/Jessi Rompies melaju ke babak perempatfinal setelah menundukkan N-Kim/Yu MH 6-2, 6-1.

GUANGZHOU - Cabor Perahu Naga jadi primadona Indonesia dalam urusan mendulang emas dalam perhelatan Asian Games ke-16 di Guangzhou, China. Ini dibuktikan dengan raihan medali emas ketiga yang kembali disumbangkan kontingen Dragon Boat untuk Merah Putih.

Setelah sebelumnya berhasil menyabet emas di nomor 1000 dan 500 meter, kali ini emas ketiga kembali disumbangkan tim putra yang turun di nomor 250 m. Bertanding di Zengcheng Dragon Boat Lake, Sabtu (20/11/2010), tim putra Merah-Putih kembali menjadi yang terbaik dengan mencatatkan waktu tercepat 48.681 detik.

Indonesia berhasil mengungguli Myanmar yang harus puas dengan medali perak usai mencatatkan waktu 49,401 detik. Tuan rumah China, harus puas menempati podium ketiga (perunggu) karena hanya mampu mencatatkan waktu 49,467 detik.

Tambahan emas ini praktis mendongkrak posisi Indonesia di daftar perolehan sementara medali. Jika sebelumnya Indonesia menempati posisi ke-12, maka kini, dengan torehan tiga emas, lima perak dan 10 perunggu, tim Merah Putih berhasil naik dua peringkat ke posisi 10 atau unggul satu tingkat di atas negeri tetangga Malaysia di urutan 11